|
003
|
"Laki-laki yang berzina tidak mengawini, melainkan perempuan
yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak
dikawini, melainkan oleh laki-laki yang berzina, atau laki-laki musyrik, dan
yang demikian itu diharamkan atas orang-orang yang Mukmin." – (QS.24:3)
|
الزَّانِي لا يَنْكِحُ إلا زَانِيَةً أَوْ مُشْرِكَةً وَالزَّانِيَةُ لا يَنْكِحُهَا إِلا زَانٍ أَوْ مُشْرِكٌ وَحُرِّمَ ذَلِكَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ
|
|
Azzaanii laa yankihu-ilaa zaaniyatan au musyrikatan wazzaaniyatu
laa yankihuhaa ilaa zaanin au musyrikun wahurrima dzalika 'alal mu'miniin(a)
|
|
026
|
"Wanita-wanita yang tidak baik adalah untuk laki-laki yang
tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah buat wanita-wanita yang
tidak baik (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang
baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).
Mereka (yang di tuduh) itu bersih, dari apa yang dituduhkan oleh mereka. Bagi
mereka ampunan dan rejeki yang mulia (yaitu surga)." – (QS.24:26)
|
الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ أُولَئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ
|
|
Al-khabiitsaatu lilkhabiitsiina wal khabiitsuuna lilkhabiitsaati
wath-thai-yibaatu li-ththai-yibiina wath-thai-yibuuna li-ththai-yibaati
uula-ika mubarrauuna mimmaa yaquuluuna lahum maghfiratun warizqun kariimun
|
|
022
|
"Dan janganlah kamu kawini, wanita-wanita yang telah
dikawini oleh ayahmu, terkecuali pada masa yang telah lampau. Sesungguhnya,
perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah, dan seburuk-buruknya jalan (yang
ditempuh)." – (QS.4:22)
|
وَلا تَنْكِحُوا مَا نَكَحَ آبَاؤُكُمْ مِنَ النِّسَاءِ إِلا مَا قَدْ سَلَفَ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَمَقْتًا وَسَاءَ سَبِيلا
|
|
Walaa tankihuu maa nakaha aabaa'ukum minannisaa-i ilaa maa qad
salafa innahu kaana faahisyatan wamaqtan wasaa-a sabiilaa
|
|
023
|
"Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu
yang perempuan; saudara-saudaramu yang perempuan; saudara-saudara bapakmu
yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan
dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari
saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara
perempuan sepersusuan; ibu-ibu istrimu (mertua); anak-anak istrimu yang dalam
pemeliharaanmu, dari istri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum
campur dengan istri kamu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa
kamu mengawininya; (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu
(menantu); dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang
bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau sesungguhnya, Allah
Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang," – (QS.4:23)
|
حُرِّمَتْ عَلَيْكُمْ أُمَّهَاتُكُمْ وَبَنَاتُكُمْ وَأَخَوَاتُكُمْ وَعَمَّاتُكُمْ وَخَالاتُكُمْ وَبَنَاتُ الأخِ وَبَنَاتُ الأخْتِ وَأُمَّهَاتُكُمُ اللاتِي أَرْضَعْنَكُمْ وَأَخَوَاتُكُمْ مِنَ الرَّضَاعَةِ وَأُمَّهَاتُ نِسَائِكُمْ وَرَبَائِبُكُمُ اللاتِي فِي حُجُورِكُمْ مِنْ نِسَائِكُمُ اللاتِي دَخَلْتُمْ بِهِنَّ فَإِنْ لَمْ تَكُونُوا دَخَلْتُمْ بِهِنَّ فَلا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ وَحَلائِلُ أَبْنَائِكُمُ الَّذِينَ مِنْ أَصْلابِكُمْ وَأَنْ تَجْمَعُوا بَيْنَ الأخْتَيْنِ إِلا مَا قَدْ سَلَفَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ غَفُورًا رَحِيمًا
|
|
Hurrimat 'alaikum ummahaatukum wabanaatukum waakhawaatukum
wa'ammaatukum wakhalaatukum wabanaatul akhi wabanaatul akhti
waummahaatu-kumulaatii ardha'nakum waakhawaatukum minarradhaa'ati waummahaatu
nisaa-ikum warabaa-ibukumulaatii fii hujuurikum min nisaa-ikumulaatii
dakhaltum bihinna fa-in lam takuunuu dakhaltum bihinna falaa junaaha 'alaikum
wahalaa-ilu abnaa-ikumul-ladziina min ashlaabikum wa-an tajma'uu bainal
akhtaini ilaa maa qad salafa innallaha kaana ghafuuran rahiiman
|
||
|
024
|
"Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami,
kecuali budak-budak yang kamu miliki. (Allah telah menetapkan hukum itu),
sebagai ketetapan-Nya atas kamu. Dan dihalalkan bagi kamu, selain yang
demikian, (yaitu) mencari istri-istri dengan hartamu untuk dikawini, bukan
untuk berzina. Maka istri-istri yang telah kamu nikmati (campur) di antara
mereka, berikanlah kepada mereka maharnya (dengan sempurna), sebagai suatu
kewajiban; dan tiadalah mengapa bagi kamu, terhadap sesuatu yang kamu telah
saling merelakannya, sesungguhnya, Allah Maha Mengetahui, lagi Maha
Bijaksana." – (QS.4:24)
|
وَالْمُحْصَنَاتُ مِنَ النِّسَاءِ إِلا مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ كِتَابَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَأُحِلَّ لَكُمْ مَا وَرَاءَ ذَلِكُمْ أَنْ تَبْتَغُوا بِأَمْوَالِكُمْ مُحْصِنِينَ غَيْرَ مُسَافِحِينَ فَمَا اسْتَمْتَعْتُمْ بِهِ مِنْهُنَّ فَآتُوهُنَّ أُجُورَهُنَّ فَرِيضَةً وَلا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ فِيمَا تَرَاضَيْتُمْ بِهِ مِنْ بَعْدِ الْفَرِيضَةِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيمًا حَكِيمًا
|
|
Wal muhshanaatu minannisaa-i ilaa maa malakat aimaanukum kitaaballahi
'alaikum wauhilla lakum maa waraa-a dzalikum an tabtaghuu biamwaalikum
muhshiniina ghaira musaafihiina famaaastamta'tum bihi minhunna faaatuuhunna
ujuurahunna fariidhatan walaa junaaha 'alaikum fiimaa taraadhaitum bihi min
ba'dil fariidhati innallaha kaana 'aliiman hakiiman
|
||
|
025
|
"Dan barangsiapa di antara kamu (orang merdeka), yang tidak
cukup perbelanjaanya, untuk mengawini wanita merdeka, lagi beriman, ia boleh
mengawini wanita yang beriman, dari budak-budak yang kamu miliki. Allah
mengetahui keimananmu; sebagian kamu adalah dari sebagian yang lain, karena
itu kawinilah mereka dengan seijin tuan mereka, dan berilah maskawin mereka,
menurut yang patut, sedang merekapun wanita-wanita yang memelihara diri,
bukan penzina dan bukan (pula) wanita yang mengambil laki-laki lain, sebagai piaraannya;
dan apabila mereka telah menjaga diri dengan kawin, kemudian mereka
mengerjakan perbuatan yang keji (zina), maka atas mereka separo hukuman, dari
hukuman bagi wanita-wanita merdeka bersuami. (Kebolehan mengawini budak) itu,
adalah bagi orang-orang yang takut, kepada kesulitan menjaga diri (dari
perbuatan zina) di antaramu, dan kesabaran itu lebih baik bagimu. Dan Allah
Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang." – (QS.4:25)
|
وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ مِنْكُمْ طَوْلا أَنْ يَنْكِحَ الْمُحْصَنَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ فَمِنْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ مِنْ فَتَيَاتِكُمُ الْمُؤْمِنَاتِ وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِإِيمَانِكُمْ بَعْضُكُمْ مِنْ بَعْضٍ فَانْكِحُوهُنَّ بِإِذْنِ أَهْلِهِنَّ وَآتُوهُنَّ أُجُورَهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ مُحْصَنَاتٍ غَيْرَ مُسَافِحَاتٍ وَلا مُتَّخِذَاتِ أَخْدَانٍ فَإِذَا أُحْصِنَّ فَإِنْ أَتَيْنَ بِفَاحِشَةٍ فَعَلَيْهِنَّ نِصْفُ مَا عَلَى الْمُحْصَنَاتِ مِنَ الْعَذَابِ ذَلِكَ لِمَنْ خَشِيَ الْعَنَتَ مِنْكُمْ وَأَنْ تَصْبِرُوا خَيْرٌ لَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
|
|
Waman lam yastathi' minkum thaulaa an yankihal muhshanaatil
mu'minaati famin maa malakat aimaanukum min fatayaatikumul mu'minaati wallahu
a'lamu biiimaanikum ba'dhukum min ba'dhin faankihuuhunna biidzni ahlihinna
waaatuuhunna ujuurahunna bil ma'ruufi muhshanaatin ghaira musaafihaatin walaa
muttakhidzaati akhdaanin fa-idzaa uhshinna fa-in ataina bifaahisyatin
fa'alaihinna nishfu maa 'alal muhshanaati minal 'adzaabi dzalika liman
khasyiyal 'anata minkum wa-an tashbiruu khairun lakum wallahu ghafuurun
rahiimun
|
||
|
221
|
"Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik, sebelum
mereka beriman. Sesungguhnya, wanita budak yang Mukmin lebih baik dari wanita
musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan
orang-orang musyrik, (dengan wanita-wanita Mukmin), sebelum mereka beriman.
Sesungguhnya, budak yang Mukmin lebih baik dari orang-orang musyrik, walaupun
dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga
dan ampunan, dengan ijin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya)
kepada manusia, supaya mereka mengambil pelajaran." – (QS.2:221)
|
وَلا تَنْكِحُوا الْمُشْرِكَاتِ حَتَّى يُؤْمِنَّ وَلأمَةٌ مُؤْمِنَةٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكَةٍ وَلَوْ أَعْجَبَتْكُمْ وَلا تُنْكِحُوا الْمُشْرِكِينَ حَتَّى يُؤْمِنُوا وَلَعَبْدٌ مُؤْمِنٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكٍ وَلَوْ أَعْجَبَكُمْ أُولَئِكَ يَدْعُونَ إِلَى النَّارِ وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَى الْجَنَّةِ وَالْمَغْفِرَةِ بِإِذْنِهِ وَيُبَيِّنُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ
|
|
Walaa tankihuul musyrikaati hatta yu'minna wal-amatun mu'minatun
khairun min musyrikatin walau a'jabatkum walaa tunkihuul musyrikiina hatta
yu'minuu wala'abdun mu'minun khairun min musyrikin walau a'jabakum uula-ika
yad'uuna ilannaari wallahu yad'uu ilal jannati wal maghfirati biidznihi
wayubai-yinu aayaatihi li-nnaasi la'allahum yatadzakkaruun(a)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar