Dalam pengertian syara munafik = orang yang lahirnya
menyatakan beriman, padahal hatinya kufur
1.
Beberapa sifat orang munafik:
2.
Perkataannya bohong dan dusta
3.
Sumpah dan janjinya tidak ditepati
4.
Tidak dapat dipercaya sama sekali
5.
Amal ibadahnya riya’ / ingin dipuji
6.
Lebih takut kepada manusia dari pada kepada Alloh
7.
Tidak suka berhukum kepada al qur’an
8.
Enggan berjihat, berdakwah / berperang
9.
Suka berbuat kerusakan
10. Suka
bergaul dengan orang yang memusuhi islam
11. Selalu
curiga terhadap kegiatan islam
12. Tidak
berpendirian tetap dan jelas
|
008
|
"Di antara manusia ada yang mengatakan: 'Kami beriman kepada
Allah dan Hari Kemudian', padahal mereka itu sesungguhnya, bukan orang-orang
yang beriman." – (QS.2:8)
|
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ آمَنَّا بِاللَّهِ وَبِالْيَوْمِ الآخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِينَ
|
|
Waminannaasi man yaquulu aamannaa billahi wa bil yaumi-aakhiri
wamaa hum bimu'miniin(a)
|
||
|
"Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman,
padahal mereka hanya menipu diri sendiri, namun mereka tidak
menyadari-nya." – (QS.2:9)
|
يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَمَا يَخْدَعُونَ إِلا أَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ
|
|
|
Yukhaadi'uunallaha waal-ladziina aamanuu wamaa yakhda'uuna ilaa
anfusahum wamaa yasy'uruun(a)
|
||
|
"Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah oleh Allah
penyakitnya itu; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka
berdusta." – (QS.2:10)
|
فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ
|
|
|
Fii quluubihim maradhun fazaadahumullahu maradhan walahum
'adzaabun aliimun bimaa kaanuu yakdzibuun(a)
|
|
047
|
"Dan mereka berkata: 'Kami telah beriman kepada Allah dan
Rasul, dan kamipun taat'. Kemudian sebagian dari mereka berpaling, sesudah
itu. Mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman." – (QS.24:47)
|
وَيَقُولُونَ آمَنَّا بِاللَّهِ وَبِالرَّسُولِ وَأَطَعْنَا ثُمَّ يَتَوَلَّى فَرِيقٌ مِنْهُمْ مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ وَمَا أُولَئِكَ بِالْمُؤْمِنِينَ
|
|
Wayaquuluuna aamannaa billahi wabirrasuuli wa-atha'naa tsumma
yatawalla fariiqun minhum min ba'di dzalika wamaa uula-ika bil mu'miniin(a)
|
||
|
"Dan apabila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya,
agar Rasul mengadili di antara mereka, tiba-tiba sebagian dari mereka menolak
untuk datang." – (QS.24:48)
|
وَإِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ إِذَا فَرِيقٌ مِنْهُمْ مُعْرِضُونَ
|
|
|
Wa-idzaa du'uu ilallahi warasuulihi liyahkuma bainahum idzaa
fariiqun minhum mu'ridhuun(a)
|
||
|
"Tetapi jika keputusan itu untuk (kemaslahatan) mereka,
mereka datang kepada Rasul dengan patuh." – (QS.24:49)
|
وَإِنْ يَكُنْ لَهُمُ الْحَقُّ يَأْتُوا إِلَيْهِ مُذْعِنِينَ
|
|
|
Wa-in yakun lahumul haqqu ya'tuu ilaihi mudz'iniin(a)
|
||
|
"Apakah (ketidak-datangan mereka itu karena) dalam hati
mereka ada penyakit, atau (karena) mereka ragu-ragu, atau (karena) takut
kalau-kalau Allah dan Rasul-Nya berlaku zalim kepada mereka. Sebenarnya,
mereka itulah orang-orang yang zalim." – (QS.24:50)
|
أَفِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ أَمِ ارْتَابُوا أَمْ يَخَافُونَ أَنْ يَحِيفَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ وَرَسُولُهُ بَلْ أُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
|
|
|
Afii quluubihim maradhun amiirtaabuu am yakhaafuuna an
yahiifallahu 'alaihim warasuuluhu bal uula-ika humuzh-zhaalimuun(a)
|
|
061
|
"Apabila dikatakan kepada mereka: 'Marilah kamu (tunduk)
kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul (sunnahnya)', niscaya
kamu (Muhammad) lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan
sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu." – (QS.4:61)
|
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ تَعَالَوْا إِلَى مَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَإِلَى الرَّسُولِ رَأَيْتَ الْمُنَافِقِينَ يَصُدُّونَ عَنْكَ صُدُودًا
|
|
Wa-idzaa qiila lahum ta'aalau ila maa anzalallahu wailarrasuuli
ra-aital munaafiqiina yashudduuna 'anka shuduudan
|
||
|
062
|
"Maka bagaimanakah halnya, apabila mereka (orang-orang
munafik) ditimpa sesuatu musibah, disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri,
kemudian mereka datang kepadamu sambil bersumpah: 'Demi Allah, kami
sekali-kali tidak menghendaki, selain penyelesaian yang baik dan perdamaian
yang sempurna'." – (QS.4:62)
|
فَكَيْفَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ ثُمَّ جَاءُوكَ يَحْلِفُونَ بِاللَّهِ إِنْ أَرَدْنَا إِلا إِحْسَانًا وَتَوْفِيقًا
|
|
Fakaifa idzaa ashaabathum mushiibatun bimaa qaddamat aidiihim
tsumma jaa-uuka yahlifuuna billahi in aradnaa ilaa ihsaanan wataufiiqan
|
||
|
"Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui, apa
yang ada di dalam hati mereka. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan
berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka, perkataan yang
berbekas pada jiwa mereka." – (QS.4:63)
|
أُولَئِكَ الَّذِينَ يَعْلَمُ اللَّهُ مَا فِي قُلُوبِهِمْ فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ وَعِظْهُمْ وَقُلْ لَهُمْ فِي أَنْفُسِهِمْ قَوْلا بَلِيغًا
|
|
|
Uula-ikal-ladziina ya'lamullahu maa fii quluubihim faa'ridh
'anhum wa'izhhum waqul lahum fii anfusihim qaulaa baliighan
|
|
001
|
"Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka
berkata: 'Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah'.
Dan Allah mengetahui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan
Allah mengetahui, bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar
orang pendusta." – (QS.63:1)
|
إِذَا جَاءَكَ الْمُنَافِقُونَ قَالُوا نَشْهَدُ إِنَّكَ لَرَسُولُ اللَّهِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ إِنَّكَ لَرَسُولُهُ وَاللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ لَكَاذِبُونَ
|
|
Idzaa jaa-akal munaafiquuna qaaluuu nasyhadu innaka
larasuulullahi wallahu ya'lamu innaka larasuuluhu wallahu yasyhadu innal
munaafiqiina lakaadzibuun(a)
|
||
|
"Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu
mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah,
apa yang telah mereka kerjakan." – (QS.63:2)
|
اتَّخَذُوا أَيْمَانَهُمْ جُنَّةً فَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ إِنَّهُمْ سَاءَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
|
|
|
Attakhadzuu aimaanahum junnatan fashadduu 'an sabiilillahi
innahum saa-a maa kaanuu ya'maluun(a)
|
||
|
003
|
"Yang demikian itu adalah karena, bahwa sesungguhnya mereka
telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi), lalu hati mereka dikunci mati
(oleh Allah); karena itu mereka tidak dapat mengerti." – (QS.63:3)
|
ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ آمَنُوا ثُمَّ كَفَرُوا فَطُبِعَ عَلَى قُلُوبِهِمْ فَهُمْ لا يَفْقَهُونَ
|
|
Dzalika biannahum aamanuu tsumma kafaruu fathubi'a 'ala
quluubihim fahum laa yafqahuun(a)
|
|
142
|
"Sesungguhnya, orang-orang munafik itu menipu Allah, dan
Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat,
mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan
manusia. Dan tidaklah mereka menyebut nama Allah, kecuali sedikit
sekali." – (QS.4:142)
|
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلاةِ قَامُوا كُسَالَى يُرَاءُونَ النَّاسَ وَلا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلا قَلِيلا
|
|
Innal munaafiqiina yukhaadi'uunallaha wahuwa khaadi'uhum wa-idzaa
qaamuu ilash-shalaati qaamuu kusaala yuraa-uunannaasa walaa yadzkuruunallaha
ilaa qaliilaa
|
|
049
|
"(Ingatlah), ketika orang-orang munafik, dan orang-orang
yang ada penyakit di dalam hatinya, berkata: 'Mereka itu (orang-orang Mukmin)
ditipu oleh agamanya'. (Allah berfirman): 'Barangsiapa yang bertawakal kepada
Allah, maka sesungguhnya, Allah Maha Perkasa, lagi Maha Bijaksana'." –
(QS.8:49)
|
إِذْ يَقُولُ الْمُنَافِقُونَ وَالَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ غَرَّ هَؤُلاءِ دِينُهُمْ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
|
|
Idz yaquulul munaafiquuna waal-ladziina fii quluubihim maradhun
gharra ha'ulaa-i diinuhum waman yatawakkal 'alallahi fa-innallaha 'aziizun
hakiimun
|
|
086
|
"Dan apabila diturunkan suatu surat, (yang memerintahkan
kepada orang-orang munafik itu): 'Berimanlah kamu kepada Allah, dan
berjihadlah beserta Rasul-Nya', niscaya orang-orang yang sanggup di antara
merekameminta ijin kepadamu (untuk tidak berjihad), dan mereka berkata:
'Biarkanlah kami berada bersama orang-orang yang duduk'." – (QS.9:86)
|
وَإِذَا أُنْزِلَتْ سُورَةٌ أَنْ آمِنُوا بِاللَّهِ وَجَاهِدُوا مَعَ رَسُولِهِ اسْتَأْذَنَكَ أُولُو الطَّوْلِ مِنْهُمْ وَقَالُوا ذَرْنَا نَكُنْ مَعَ الْقَاعِدِينَ
|
|
Wa-idzaa unzilat suuratun an aaminuu billahi wajaahiduu ma'a
rasuulihiista'dzanaka uuluuth-thauli minhum waqaaluuu dzarnaa nakun ma'al
qaa'idiin(a)
|
|
072
|
"Dan sesungguhnya, di antara kamu ada orang-orang yang
sangat berlambat-lambat (ke medan pertempuran). Maka jika kamu ditimpa
musibah, ia berkata: 'Sesungguhnya, Allah telah menganugerahkan nikmat kepada
saya, karena saya tidak ikut berperang bersama mereka'." – (QS.4:72)
|
وَإِنَّ مِنْكُمْ لَمَنْ لَيُبَطِّئَنَّ فَإِنْ أَصَابَتْكُمْ مُصِيبَةٌ قَالَ قَدْ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيَّ إِذْ لَمْ أَكُنْ مَعَهُمْ شَهِيدًا
|
|
Wa-inna minkum laman layubath-thi-anna fa-in ashaabatkum
mushiibatun qaala qad an'amallahu 'alai-ya idz lam akun ma'ahum syahiidan
|
||
|
073
|
"Dan sungguh, jika kamu beroleh karunia (kemenangan) dari
Allah, tentulah dia mengatakan, seolah-olah belum pernah ada hubungan kasih
sayang, antara kamu dengan dia: 'Wahai, kiranya saya ada bersama-sama mereka,
tentu saya mendapat kemenangan yang besar (pula)'." – (QS.4:73)
|
وَلَئِنْ أَصَابَكُمْ فَضْلٌ مِنَ اللَّهِ لَيَقُولَنَّ كَأَنْ لَمْ تَكُنْ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُ مَوَدَّةٌ يَا لَيْتَنِي كُنْتُ مَعَهُمْ فَأَفُوزَ فَوْزًا عَظِيمًا
|
|
Wala-in ashaabakum fadhlun minallahi layaquulanna kaan lam takun
bainakum wabainahu mawaddatun yaa laitanii kuntu ma'ahum faafuuza fauzan
'azhiiman
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar