doa dan tafsir al quran

islam adalah agama universal dan rahmatan lil alamin. berbahagialah kita menganut agama islam disini terdapat petunjuk nyata di dalam kehidupan sehari hari dan di akhirat kelak.

Kamis, 13 Agustus 2015

Munafik berasal dari kata “nafaqo” melahirkan sesuatu yang berlawanan dengan hati nuraninya



Dalam pengertian syara munafik = orang yang lahirnya menyatakan beriman, padahal hatinya kufur
1.    Beberapa sifat orang munafik:
2.    Perkataannya bohong dan dusta
3.    Sumpah dan janjinya tidak ditepati
4.    Tidak dapat dipercaya sama sekali
5.    Amal ibadahnya riya’ / ingin dipuji
6.    Lebih takut kepada manusia dari pada kepada Alloh
7.    Tidak suka berhukum kepada al qur’an
8.    Enggan berjihat, berdakwah / berperang
9.    Suka berbuat kerusakan
10.  Suka bergaul dengan orang yang memusuhi islam
11.  Selalu curiga terhadap kegiatan islam
12.  Tidak berpendirian tetap dan jelas
008
"Di antara manusia ada yang mengatakan: 'Kami beriman kepada Allah dan Hari Kemudian', padahal mereka itu sesungguhnya, bukan orang-orang yang beriman." – (QS.2:8)
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ آمَنَّا بِاللَّهِ وَبِالْيَوْمِ الآخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِينَ
Waminannaasi man yaquulu aamannaa billahi wa bil yaumi-aakhiri wamaa hum bimu'miniin(a)
009
"Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri, namun mereka tidak menyadari-nya." – (QS.2:9)
يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَمَا يَخْدَعُونَ إِلا أَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ
Yukhaadi'uunallaha waal-ladziina aamanuu wamaa yakhda'uuna ilaa anfusahum wamaa yasy'uruun(a)
010
"Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah oleh Allah penyakitnya itu; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta." – (QS.2:10)
فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ
Fii quluubihim maradhun fazaadahumullahu maradhan walahum 'adzaabun aliimun bimaa kaanuu yakdzibuun(a)

047
"Dan mereka berkata: 'Kami telah beriman kepada Allah dan Rasul, dan kamipun taat'. Kemudian sebagian dari mereka berpaling, sesudah itu. Mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman." – (QS.24:47)
وَيَقُولُونَ آمَنَّا بِاللَّهِ وَبِالرَّسُولِ وَأَطَعْنَا ثُمَّ يَتَوَلَّى فَرِيقٌ مِنْهُمْ مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ وَمَا أُولَئِكَ بِالْمُؤْمِنِينَ
Wayaquuluuna aamannaa billahi wabirrasuuli wa-atha'naa tsumma yatawalla fariiqun minhum min ba'di dzalika wamaa uula-ika bil mu'miniin(a)
048
"Dan apabila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya, agar Rasul mengadili di antara mereka, tiba-tiba sebagian dari mereka menolak untuk datang." – (QS.24:48)
وَإِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ إِذَا فَرِيقٌ مِنْهُمْ مُعْرِضُونَ
Wa-idzaa du'uu ilallahi warasuulihi liyahkuma bainahum idzaa fariiqun minhum mu'ridhuun(a)
049
"Tetapi jika keputusan itu untuk (kemaslahatan) mereka, mereka datang kepada Rasul dengan patuh." – (QS.24:49)
وَإِنْ يَكُنْ لَهُمُ الْحَقُّ يَأْتُوا إِلَيْهِ مُذْعِنِينَ
Wa-in yakun lahumul haqqu ya'tuu ilaihi mudz'iniin(a)
050
"Apakah (ketidak-datangan mereka itu karena) dalam hati mereka ada penyakit, atau (karena) mereka ragu-ragu, atau (karena) takut kalau-kalau Allah dan Rasul-Nya berlaku zalim kepada mereka. Sebenarnya, mereka itulah orang-orang yang zalim." – (QS.24:50)
أَفِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ أَمِ ارْتَابُوا أَمْ يَخَافُونَ أَنْ يَحِيفَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ وَرَسُولُهُ بَلْ أُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
Afii quluubihim maradhun amiirtaabuu am yakhaafuuna an yahiifallahu 'alaihim warasuuluhu bal uula-ika humuzh-zhaalimuun(a)

061
"Apabila dikatakan kepada mereka: 'Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul (sunnahnya)', niscaya kamu (Muhammad) lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu." – (QS.4:61)
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ تَعَالَوْا إِلَى مَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَإِلَى الرَّسُولِ رَأَيْتَ الْمُنَافِقِينَ يَصُدُّونَ عَنْكَ صُدُودًا
Wa-idzaa qiila lahum ta'aalau ila maa anzalallahu wailarrasuuli ra-aital munaafiqiina yashudduuna 'anka shuduudan
062
"Maka bagaimanakah halnya, apabila mereka (orang-orang munafik) ditimpa sesuatu musibah, disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri, kemudian mereka datang kepadamu sambil bersumpah: 'Demi Allah, kami sekali-kali tidak menghendaki, selain penyelesaian yang baik dan perdamaian yang sempurna'." – (QS.4:62)
فَكَيْفَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ ثُمَّ جَاءُوكَ يَحْلِفُونَ بِاللَّهِ إِنْ أَرَدْنَا إِلا إِحْسَانًا وَتَوْفِيقًا
Fakaifa idzaa ashaabathum mushiibatun bimaa qaddamat aidiihim tsumma jaa-uuka yahlifuuna billahi in aradnaa ilaa ihsaanan wataufiiqan
063
"Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui, apa yang ada di dalam hati mereka. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka, perkataan yang berbekas pada jiwa mereka." – (QS.4:63)
أُولَئِكَ الَّذِينَ يَعْلَمُ اللَّهُ مَا فِي قُلُوبِهِمْ فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ وَعِظْهُمْ وَقُلْ لَهُمْ فِي أَنْفُسِهِمْ قَوْلا بَلِيغًا
Uula-ikal-ladziina ya'lamullahu maa fii quluubihim faa'ridh 'anhum wa'izhhum waqul lahum fii anfusihim qaulaa baliighan

001
"Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: 'Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah'. Dan Allah mengetahui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui, bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta." – (QS.63:1)
إِذَا جَاءَكَ الْمُنَافِقُونَ قَالُوا نَشْهَدُ إِنَّكَ لَرَسُولُ اللَّهِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ إِنَّكَ لَرَسُولُهُ وَاللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ لَكَاذِبُونَ
Idzaa jaa-akal munaafiquuna qaaluuu nasyhadu innaka larasuulullahi wallahu ya'lamu innaka larasuuluhu wallahu yasyhadu innal munaafiqiina lakaadzibuun(a)
002
"Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah, apa yang telah mereka kerjakan." – (QS.63:2)
اتَّخَذُوا أَيْمَانَهُمْ جُنَّةً فَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ إِنَّهُمْ سَاءَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Attakhadzuu aimaanahum junnatan fashadduu 'an sabiilillahi innahum saa-a maa kaanuu ya'maluun(a)
003
"Yang demikian itu adalah karena, bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi), lalu hati mereka dikunci mati (oleh Allah); karena itu mereka tidak dapat mengerti." – (QS.63:3)
ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ آمَنُوا ثُمَّ كَفَرُوا فَطُبِعَ عَلَى قُلُوبِهِمْ فَهُمْ لا يَفْقَهُونَ
Dzalika biannahum aamanuu tsumma kafaruu fathubi'a 'ala quluubihim fahum laa yafqahuun(a)

142
"Sesungguhnya, orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut nama Allah, kecuali sedikit sekali." – (QS.4:142)
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلاةِ قَامُوا كُسَالَى يُرَاءُونَ النَّاسَ وَلا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلا قَلِيلا
Innal munaafiqiina yukhaadi'uunallaha wahuwa khaadi'uhum wa-idzaa qaamuu ilash-shalaati qaamuu kusaala yuraa-uunannaasa walaa yadzkuruunallaha ilaa qaliilaa

049
"(Ingatlah), ketika orang-orang munafik, dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya, berkata: 'Mereka itu (orang-orang Mukmin) ditipu oleh agamanya'. (Allah berfirman): 'Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, maka sesungguhnya, Allah Maha Perkasa, lagi Maha Bijaksana'." – (QS.8:49)
إِذْ يَقُولُ الْمُنَافِقُونَ وَالَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ غَرَّ هَؤُلاءِ دِينُهُمْ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Idz yaquulul munaafiquuna waal-ladziina fii quluubihim maradhun gharra ha'ulaa-i diinuhum waman yatawakkal 'alallahi fa-innallaha 'aziizun hakiimun

086
"Dan apabila diturunkan suatu surat, (yang memerintahkan kepada orang-orang munafik itu): 'Berimanlah kamu kepada Allah, dan berjihadlah beserta Rasul-Nya', niscaya orang-orang yang sanggup di antara merekameminta ijin kepadamu (untuk tidak berjihad), dan mereka berkata: 'Biarkanlah kami berada bersama orang-orang yang duduk'." – (QS.9:86)
وَإِذَا أُنْزِلَتْ سُورَةٌ أَنْ آمِنُوا بِاللَّهِ وَجَاهِدُوا مَعَ رَسُولِهِ اسْتَأْذَنَكَ أُولُو الطَّوْلِ مِنْهُمْ وَقَالُوا ذَرْنَا نَكُنْ مَعَ الْقَاعِدِينَ
Wa-idzaa unzilat suuratun an aaminuu billahi wajaahiduu ma'a rasuulihiista'dzanaka uuluuth-thauli minhum waqaaluuu dzarnaa nakun ma'al qaa'idiin(a)

072
"Dan sesungguhnya, di antara kamu ada orang-orang yang sangat berlambat-lambat (ke medan pertempuran). Maka jika kamu ditimpa musibah, ia berkata: 'Sesungguhnya, Allah telah menganugerahkan nikmat kepada saya, karena saya tidak ikut berperang bersama mereka'." – (QS.4:72)
وَإِنَّ مِنْكُمْ لَمَنْ لَيُبَطِّئَنَّ فَإِنْ أَصَابَتْكُمْ مُصِيبَةٌ قَالَ قَدْ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيَّ إِذْ لَمْ أَكُنْ مَعَهُمْ شَهِيدًا
Wa-inna minkum laman layubath-thi-anna fa-in ashaabatkum mushiibatun qaala qad an'amallahu 'alai-ya idz lam akun ma'ahum syahiidan
073
"Dan sungguh, jika kamu beroleh karunia (kemenangan) dari Allah, tentulah dia mengatakan, seolah-olah belum pernah ada hubungan kasih sayang, antara kamu dengan dia: 'Wahai, kiranya saya ada bersama-sama mereka, tentu saya mendapat kemenangan yang besar (pula)'." – (QS.4:73)
وَلَئِنْ أَصَابَكُمْ فَضْلٌ مِنَ اللَّهِ لَيَقُولَنَّ كَأَنْ لَمْ تَكُنْ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُ مَوَدَّةٌ يَا لَيْتَنِي كُنْتُ مَعَهُمْ فَأَفُوزَ فَوْزًا عَظِيمًا
Wala-in ashaabakum fadhlun minallahi layaquulanna kaan lam takun bainakum wabainahu mawaddatun yaa laitanii kuntu ma'ahum faafuuza fauzan 'azhiiman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar