|
003
|
"Orang-orang yang menzhihar istri mereka, kemudian mereka
hendak menarik kembali, apa yang mereka ucapkan, maka (wajib atasnya)
memerdekakan seorang budak, sebelum kedua suami istri itu bercampur.
Demikianlah yang diajarkan kepada kamu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan." – (QS.58:3)
|
وَالَّذِينَ يُظَاهِرُونَ مِنْ نِسَائِهِمْ ثُمَّ يَعُودُونَ لِمَا قَالُوا فَتَحْرِيرُ رَقَبَةٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَتَمَاسَّا ذَلِكُمْ تُوعَظُونَ بِهِ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
|
|
Waal-ladziina yuzhaahiruuna min nisaa-ihim tsumma ya'uuduuna
limaa qaaluuu fatahriiru raqabatin min qabli an yatamaassaa dzalikum
tuu'azhuuna bihi wallahu bimaa ta'maluuna khabiirun
|
||
|
004
|
"Barangsiapa yang tidak mendapatkan (budak), maka (wajib
atasnya) berpuasa dua bulan berturut-turut, sebelum keduanya bercampur. Maka
siapa yang tidak kuasa, (wajiblah atasnya) memberi makan enam puluh orang
miskin. Demikianlah, supaya kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan
itulah hukum-hukum Allah, dan bagi orang kafir ada siksaan yang sangat
pedih." – (QS.58:4)
|
فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَتَمَاسَّا فَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَإِطْعَامُ سِتِّينَ مِسْكِينًا ذَلِكَ لِتُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ وَلِلْكَافِرِينَ عَذَابٌ أَلِيمٌ
|
|
Faman lam yajid fashiyaamu syahraini mutataabi'aini min qabli an
yatamaassaa faman lam yastathi' fa-ith'aamu sittiina miskiinan dzalika
litu'minuu billahi warasuulihi watilka huduudullahi walilkaafiriina 'adzaabun
aliimun
|
|
089
|
"Allah tidak menghukum kamu, disebabkan sumpah-sumpahmu yang
tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu, disebabkan
sumpah-sumpah yang disengaja, maka kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah
memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu
berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka, atau
memerdekakan seorang budak. Barangsiapa tidak sanggup melakukan yang
demikian, maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu adalah
kaffarat (atas) sumpah-sumpahmu, bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). Dan
jagalah sumpahmu. Demikian Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya, agar
kamu bersyukur (kepada-Nya)." – (QS.5:89)
|
لا يُؤَاخِذُكُمُ اللَّهُ بِاللَّغْوِ فِي أَيْمَانِكُمْ وَلَكِنْ يُؤَاخِذُكُمْ بِمَا عَقَّدْتُمُ الأيْمَانَ فَكَفَّارَتُهُ إِطْعَامُ عَشَرَةِ مَسَاكِينَ مِنْ أَوْسَطِ مَا تُطْعِمُونَ أَهْلِيكُمْ أَوْ كِسْوَتُهُمْ أَوْ تَحْرِيرُ رَقَبَةٍ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلاثَةِ أَيَّامٍ ذَلِكَ كَفَّارَةُ أَيْمَانِكُمْ إِذَا حَلَفْتُمْ وَاحْفَظُوا أَيْمَانَكُمْ كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
|
|
Laa yu'aakhidzukumullahu billaghwi fii aimaanikum walakin
yu'aakhidzukum bimaa 'aqqadtumul aimaana fakaffaaratuhu ith'aamu 'asyarati
masaakiina min ausathi maa tuth'imuuna ahliikum au kiswatuhum au tahriiru
raqabatin faman lam yajid fashiyaamu tsalaatsati ai-yaamin dzalika kaffaaratu
aimaanikum idzaa halaftum waahfazhuu aimaanakum kadzalika yubai-yinullahu
lakum aayaatihi la'allakum tasykuruun(a)
|
|
095
|
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu membunuh
binatang buruan, ketika kamu sedang ihram. Barangsiapa di antara kamu
membunuhnya dengan sengaja, maka dendanya ialah mengganti dengan binatang
ternak, (yang) seimbang dengan buruan yang dibunuhnya, menurut putusan dua
orang yang adil di antara kamu, sebagai had-ya yang dibawa sampai ke Ka'bah,
atau (dendanya) membayar kaffarat, dengan memberi makan orang-orang miskin,
atau berpuasa, (yang) seimbang dengan makanan yang dikeluarkan itu, supaya
dia merasakan, akibat yang buruk dari perbuatannya. Allah telah memaafkan apa
yang telah lalu. Dan barangsiapa yang kembali mengerjakannya, niscaya Allah
akan menyiksanya. Allah Maha Kuasa, lagi mempunyai (kekuasaan untuk)
menyiksa." – (QS.5:95)
|
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَقْتُلُوا الصَّيْدَ وَأَنْتُمْ حُرُمٌ وَمَنْ قَتَلَهُ مِنْكُمْ مُتَعَمِّدًا فَجَزَاءٌ مِثْلُ مَا قَتَلَ مِنَ النَّعَمِ يَحْكُمُ بِهِ ذَوَا عَدْلٍ مِنْكُمْ هَدْيًا بَالِغَ الْكَعْبَةِ أَوْ كَفَّارَةٌ طَعَامُ مَسَاكِينَ أَوْ عَدْلُ ذَلِكَ صِيَامًا لِيَذُوقَ وَبَالَ أَمْرِهِ عَفَا اللَّهُ عَمَّا سَلَفَ وَمَنْ عَادَ فَيَنْتَقِمُ اللَّهُ مِنْهُ وَاللَّهُ عَزِيزٌ ذُو انْتِقَامٍ
|
|
Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuu laa taqtuluush-shaida wa-antum
hurumun waman qatalahu minkum muta'ammidan fajazaa-un mitslu maa qatala
minanna'ami yahkumu bihi dzawaa 'adlin minkum hadyan baalighal ka'bati au
kaffaaratun tha'aamu masaakiina au 'adlu dzalika shiyaaman liyadzuuqa wabaala
amrihi 'afaallahu 'ammaa salafa waman 'aada fayantaqimullahu minhu wallahu
'aziizun dzuuuntiqaamin
|
|
187
|
"Dihalalkan bagi kamu pada malam hari puasa, bercampur
dengan istri-istri kamu, mereka itu adalah pakaian, dan kamu pun adalah
pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan
nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka
sekarang campurilah mereka, dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah
untukmu, dan makan minumlah, hingga terang bagimu benang putih dari benang
hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam, (maka)
janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu (banyak-banyaklah) beri'tikaf
dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya.
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka
bertaqwa." – (QS.2:187)
|
أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَى نِسَائِكُمْ هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ عَلِمَ اللَّهُ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُونَ أَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ فَالآنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُوا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الأبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الأسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ وَلا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ فَلا تَقْرَبُوهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ
|
|
Uhilla lakum lailatash-shiyaamirrafatsu ila nisaa-ikum hunna
libaasun lakum wa-antum libaasun lahunna 'alimallahu annakum kuntum
takhtaanuuna anfusakum fataaba 'alaikum wa'afaa 'ankum fal-aana baasyiruuhunna
waabtaghuu maa kataballahu lakum wakuluu waasyrabuu hatta yatabai-yana
lakumul khaithul abyadhu minal khaithil aswadi minal fajri tsumma
atimmuush-shiyaama ilallaili walaa tubaasyiruuhunna wa-antum 'aakifuuna fiil
masaajidi tilka huduudullahi falaa taqrabuuhaa kadzalika yubai-yinullahu
aayaatihi li-nnaasi la'allahum yattaquun(a)
|
|
196
|
"Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah, karena Allah.
Jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau karena sakit), maka
(sembelihlah) korban yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu,
sebelum korban sampai ke tempat penyembelih-annya. Jika ada di antaramu yang
sakit atau ada gangguan di kepalanya, (lalu ia batal bercukur), maka wajiblah
atasnya ber-fidyah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban. Apabila
kamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan Umrah,
sebelum Haji (di dalam bulan Haji), (wajiblah ia menyembelih) korban yang
mudah didapat. Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang korban atau tidak
mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji, dan tujuh hari (lagi),
apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna.
Demikian itu (kewajiban membayar fidyah), bagi orang-orang yang keluarganya
tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk
kota Mekah). Dan bertaqwalah kepada Allah, dan ketauhilah bahwa Allah sangat
keras siksa-Nya." – (QS.2:196)
|
وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلَّهِ فَإِنْ أُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ وَلا تَحْلِقُوا رُءُوسَكُمْ حَتَّى يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهُ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ بِهِ أَذًى مِنْ رَأْسِهِ فَفِدْيَةٌ مِنْ صِيَامٍ أَوْ صَدَقَةٍ أَوْ نُسُكٍ فَإِذَا أَمِنْتُمْ فَمَنْ تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ إِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلاثَةِ أَيَّامٍ فِي الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ إِذَا رَجَعْتُمْ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ ذَلِكَ لِمَنْ لَمْ يَكُنْ أَهْلُهُ حَاضِرِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
|
|
Waatimmuul hajja wal 'umrata lillahi fa-in uhshirtum
famaaastaisara minal hadyi walaa tahliquu ruuusakum hatta yablughal hadyu
mahillahu faman kaana minkum mariidhan au bihi adzan min ra'sihi fafidyatun
min shiyaamin au shadaqatin au nusukin fa-idzaa amintum faman tamatta'a bil
'umrati ilal hajji famaaastaisara minal hadyi faman lam yajid fashiyaamu
tsalaatsati ai-yaamin fiil hajji wasab'atin idzaa raja'tum tilka 'asyaratun
kaamilatun dzalika liman lam yakun ahluhu haadhiriil masjidil haraami
waattaquullaha waa'lamuu annallaha syadiidul 'iqaab(i)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar